Sabtu, 11 Juli 2020

Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan

Jika di Maros ada rammang-rammang dan Kecamatan Tompobulu yang memiliki segudang keindahan alam maka yang cocok menyaingi kedua Kecamatan di Maros ini yaitu Kecamatan Balocci di Kabupaten Pangkep yang memiliki danau hijau balocci (danau cinta balocci), meskipun kecamatan lain dipangkep tidak kalah potensialnya dengan balocci, namun alasan saya memilih balocci sebagai kecamatan dengan banyak destinasi karena di kecamatan ini lengkap, mulai dari danau, gunung, bukit, air terjun, hingga taman purbakala yang terkenal seperti Sumpang Bita pun ada disini.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Landscape View Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci Pangkep

Nah pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu tempat yang sedang hitz di balocci ini, meskipun waktu pertama saya mengunjungi tempat ini di tahun 2016, tempat ini belum hits atau bahasa gaul anak sekarang viral. Tempat tersebut bernama Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci dua keindahan alam yang disuguhkan dalam satu lokasi wisata. di tahun 2016 waktu pertama saya menginjakkan kaki ke tempat tersebut, suasananya masih asri, masyarakat yang masih jarang dan cukup ramah, meskipun pada saat tersebut kegiatan pertambangan marmer sudah masif terjadi di daerah ini.

Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Pemandangan Danau Hijau (Danau Cinta) Balocci Dari Ketinggian
Namun sekarang tepatnya tahun 2020 dimana saya berkunjung kembali untuk melepas penat di tengah padatnya jadwal bekerja pada masa pendemi sangat kontras dengan kondisi beberapa tahun yang lalu. Alasan saya mengatakan demikian karena orang-orang yang berkunjung danau hijau balocci atau danau cinta balocci pasti akan merasa risih dan tidak nyaman akibat ulah anak-anak masyarakat sekitar dengan kisaran umur 9-15 tahun memalang motor-motor yang hendak masuk ke area tersebut dan meminta biaya masuk motor dengan kisaran Rp.2000-Rp.5000 per motor. 

Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Pemandangan Indah Saat Anak-Anak Memalang Seluruh Motor Pengunjung
Secara pribadi saya tidak keberatan membayar hitung-hitung untuk sedekah maupun biaya untuk masyarakat sekitar siapa tau mereka bisa menjadi POKDARWIS atau BUMDES, tapi ternyata pungutan tidak hanya sampai disitu, warga disini memanfaatkan momentum tempat yang viral ini sebagai ladang untuk melakukan pungutan liar secara ugal-ugalan. Saya katakan ugal-ugalan karena kurang lebih 25 meter dari tempat kami dipalang pertama, adalah kelompok anak-anak lain yang memalang dengan modus yang sama. Saya sempat mengatakan saya telah membayar di depan, apalagi kami diantar oleh beberapa anak muda sekitar namun mereka tetap minta dengan mengatakan mereka yang disana beda dengan kami yang disini, oke saya kembali membayar dengan meminta diskon, lalu saya bertanya apakah di depan masih ada pembayaran seperti ini ? salah satu anak menjawab "tidak adami, ini yang terakhir", saya jawab "oke mantap" lalu melanjutkan perjalanan. Dari dua kali palang yang dibuat anak-anak daerah itu sampailah kami di Danau Hijau Balocci atau yang akrab juga dipanggil Danau Cinta Balocci bahkan saya sempat mendengar anak muda yang sedang bertelepon mesra dengan pasangannya dan mengatakan saya lagi di "Danau Love" sayang.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Danau Cinta Balocci dengan Latar Belakang Pegunungan Bulusaraung

Setelah melihat danau hijau balocci yang belum berubah bentuknya dari awal kedatangan saya di 2016, saya pun melanjutkan perjalanan bersama teman-teman saya untuk mendaki Bukit Marmer Peokang yang titik awal jalur pendakiannya kurang l km dari danau hijau, namun lagi-lagi baru berapa ratus meter kami berjalan untuk masuk ke area bukit marmer, ada lagi 2 anak kecil yang memalang motor kami dengan meminta biaya masuk motor Rp.5000/motor, dengan tegas dong saya katanya "Sudahmi tadi, katanya anak-anaka dibawah tidak adami bayar lagi" salah satu anak kecilpun menjawab "Beda kak, disini resmi ada karcisnya" sambil mempelihatkan karcis yang bertuliskan "SURAT IZIN MASUK DI LOKASI MARMER EKS PT.SANJI WAHANA P , Imbalan Jasa Per Orang & Motor Rp.5000 Hormat yang di tanda tangani seseorang bernama ARIF ABBAS dengan stemple yang bertuliskan Rumah Makan Nurhasanah Jl.Pendidikan Tonasa 1", lalu saya membaca dan memotret tiket yang penuh kejanggalan tersebut. Lalu saya kembali negosiasi kepada anak tersebut "Bisa 10.000 untuk 4 motor ?" anak tersebut menjawab dengan nada tinggi penuh emosi tanpa ekspresi dan mangatakan "TIDAK BISA !!!!!!!!", kami pun tertawa melihat tingkah anak tersebut, lalu salah satu anak yang cukup ramah mengatakan "15000 mo kita bayar untuk 4 motor" oke dari pada menungga lama saya kembali membayar, jadi total kami dipalang yaitu 3x.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Surat Izin Masuk Yang Janggal dan Penuh Penipuan dari Para Praktisi Pungli Ugal-Ugalan

Selesai dengan drama pungutan liar yang ugal-ugalan kami pun memarkir motor ditempat terakhir yang bisa dilalui motor matic dan sejenisnya, lalu melanjutkan berjalan kaki mendaki bukit marmer dengan elevasi yang lumayan dengan waktu tempuh kurang lebih 35 menit untuk menuju puncak.

Sesampainya dipuncak kamipun menikmati pemandangan alam dari ketinggi, melihat danau hijau dari ketinggian, dan alasan mengapa danau hijau dikatakan danau cinta terjawab, karena dari ketinggian pengunjung akan melihat bentuk danau hijau sekilas berbentuk hati atau love. Selain itu dari atas puncak marmer peokang kita dapat melihat lapangan golf tonasa, bebatuan tambang yang ada dibawah, hingga bukit karst atau bukit marmer dengan permukaan yang rata karena telah di potong. Intinya perjalanan kami yang penuh drama pungutan liar dan tarif yang ugal-ugalan terbayarkan dengan keindahan yang disuguhkan tempat ini.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Puncak Bukit Marmer Peokang Balocci, Pangkep

Danau hijau dan Bukit Peokang cocok sekali untuk menjadi tempat foto prawedding bagi pasangan yang akan menikah, cocok untuk membuat foto instagramable biar repost oleh akun-akun anonim dengan tema wisata, selain itu tempat ini juga cocok dijadikan tempat camping semalam atau beberapa malam, karena banyak permukaan yang rata untuk membangun tenda, namun harus tetap memperhatikan angin kencang yang ada ditempat ini.

Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci terletak di Kelurahan Tonasa 1, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Untuk pergi ketempat ini anda harus melakukan perjalanan ke Kabupaten Pangkep, lalu masuk ke daerah tonasa 1 lokasi jalan masuk ke danau hijau ada disebelah kanan tidak jauh dari perempatan perumahan tonasa, setelah tonas mart. Dari lorong masuknya kurang lebih 2 Km masuk ke danau hijau, tapi sekali lagi ingat sebelum danau hijau anda akan berteman anak-anak dengan rambut warna warni (dipiring) yang akan memalang motor kalian dan meminta bayaran sebelum masuk ke wilayah danau hijau.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
Sisi Lain Dari Ketinggian di Puncak Marmer Peokang Balocci

Harapan saya setelah kunjungan kontras saya tahun 2016 dan 2020 ini, agar Pemerintah setempat/kelurahan atau paling tidak Dinas Pariwisata Kabupaten Pangkep bisa memperhatikan daerah potensial tersebut, dan juga menertibkan pungutan liar yang ada disini, agar citra tempat ini tidak tercemar akibat praktek-prakter sepert itu. Karena bagaimana pun semakin tinggi pengunjung yang datang akan berdampak pada masyarkaat dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar daerah wisata tersebut.
Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, Keindahan Alam dengan Pungli Ugal-ugalan
(Foto Bonus dengan Merchandaise Keren dari @jjs_jeneponto) Pemandangan Senja dari Puncak Bukit Marmer Peokang Balocci

Selain itu sarana jika memang tetap mau mengenakan biaya, lebih baik dijadikan biaya retribusi dengan syarat tempat ini dikelolah, mulai dari kebersihan, fasilitas umum seperti tempat sampah, wc umum, fasilitas lain yang dianggap perlu, hingga edukasi dari masyarakat sekitar tentang aturan-aturan camping, hingga mendaki ke puncak bukit marker. Paling tidak meskipun tempat ini belum dikelolah pemerintah, masyarakat sekitar bisa lebih dewasa, memungut biaya artinya harus memberikan pelayanan dan kenyamanan, karena jika ada harga harusnya selalu ada kualitas yang ditawarkan.

Demikianlah ulasan saya tentang Bukit Marmer Peokang dan Danau Hijau Balocci, meskipun dalam tulisan ini saya sangat mengkritisi perlakuan masyarakat sekitar, namun disisi lain saya sangat kagum dengan keindahan alam yang ada di Kabupaten Pangkep salah satunya yah danau hijau dan bukit marmer peokang ini. Jika ada saran masukan, dan keberatan dengan tulisan saya silahkan hubungi saya melalui halam kontak atau silahkan berkomentar dibawah ini.
  1. Mantul, jngan kasi kendor 😁😁

    BalasHapus
  2. Kadang sebelnya berkunjung ke wisata yang belum dikelola resmi, ya begini deh. Punglinya gak kira2, ada beberapa titik, meski satu titik cuma beberapa ribu rupiah, tapi kalau dikali ya banyak juga, huft. Sayang ya kalau pemandangan indah ini harus dirusak dengan kelakuan oknum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak...
      makanya selain peran pemerintah untuk mengatasi itu, sebenarnya kita sebagai penikmat wisata juga berperan penting untuk mengedukasi masyarakat untuk membentuk POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata)..

      Hapus

Halo Cari Apaki? Ketikmi