Training of Trainers (ToT) Edukasi Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bersama ICT Watch dan UNICEF di Makassar - Pada Bulan Ramadhan 2023 sebagai jaWAra Internet Sehat 2022 saya diundang untuk mengikuti PerjamuWAn Ramadhan bersama dengan teman-teman ICT Watch Indonesia, seperti biasa di meeting zoom tersebut kami belajar untuk menambah kapasitas dan diakhir acara saya dan teman-teman jawara dari sulawesi selatan diberikan informasi bahwa ict watch akan mengadakan kegiatan ToT Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi di Makassar pada awal mei 2023.
Benar saja, awal mei saya dihubungi dan diundang oleh mas Aflah dari ICT Watch untuk bersiap-siap mengikuti kegiatan Training of Trainers Litdig KAP pada 3-5 Mei 2023 di Melia Hotel Makassar, karena kegiatan ini dilaksanakan pada hari kerja saya pun harus mengurus izin di kampus. Seperti biasa jika ada kegiatan ToT apalagi berhubungan dengan literasi digital dan informasi teknologi pasti saya akan sangat excited untuk mengikutinya selain mendapatkan ilmu baru kegiatan seperti ini juga banyak menambah jejaring saya.
Sedikit informasi kegiatan ToT ini bertujuan untuk membentuk fasilitator maupun komunikator yang mampu memahami 3 prinsip/teknik komunikasi Antar Pribadi (KAP), Mengidentifikasi dan menangkal hoaks, menerapkan teknik membangun keakraban dalam edukasi menangkal hoaks, menerapkan teknik saling mendengarkan dan saling berbicara dalam edukasi menangkal hoaks, dan menerapkan teknik mengunci komitmen dalam edukasi menangkal hoaks.
Memulai Pelatihan ToT Edukasi Literasi Digital KAP dengan Bismillah |
Hari Pertama ToT - Perkenalan dan Belajar Teknik Komunikasi Antar Pribadi
Rabu pagi tibalah saya di Melia Hotel Makassar yang merupakan lokasi kegiatan ToT Litdig KAP, saya langsung bertemu dengan mas Aflah, mas IB dan mba defira dari watch ICT Watch , kemudian mengisi absen, mengerjakan pre test dan sesekali berkenalan sambil menunggu pembukaan kegiatan. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 37 orang yang berasal dari berbagai perwakilan diantaranya yaitu jaWara Internet Sehat Sulawesi Selatan, PPNI, IBI, PPPKMI, ISMKI, IPPI, KEB, FTBM, Fatayat NU, SIK, Relawan TIK, KlikHijau, jaringnusa.id, Yayasan BaKTI, dan MAFINDO.
Foto Bersama Fasilitator dan Peserta ToT Literasi Digital KAP setelah Pembukan Kegiatan |
Untuk membuat kegiatan ini berjalan dengan baik fasilitator mencoba mencairkan kami semua melalui berbagai permainan yang menarik, dan benar saja games yang kami mainkan dihari pertama membuat saya pada khususnya sudah bisa mengenali kurang lebih 13 dari 37 peserta yang hadir, mungkin inilah yang membedakan pelatihan-pelatihan lain dengan pelatihan yang menggunakan teknik pendekatan antar pribadi.
Setelah bermain dan saling mengenal kami di pandu oleh Fasilitator bernama Mba Rizky Ika Safitri yang akrab disapa Mba Kiki dari UNICEF Indonesia untuk belajar tentang Teknik Komunikasi Antar Pribadi (KAP).
3 Prinsip Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
Mencoba mempraktekkan salah satu teknik KAP yaitu Saling mendengarkan dan Berbicara |
1. Menambah Keakraban
Agar dapat menjadi fasilitator dan komunikator yang dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya hoax kita harus meruntuhkan pagar yang menjadi sekat awal dalam sebuah komunikasi dan cara yang paling cepat meruntuh pagar tersebut yaitu dengan cara membuat keakraban antara fasilitator dan individu yang akan di edukasi. Membangun keakraban bisa dengan berbagai cara, misalnya : Nonverbal yang nyaman, obrolan informal,gunakan nama, cari simpul, pertolongan kecil cepat, dan dengarkan.
2. Saling Mendengarkan dan Berbicara
Jika kita telah akrab dengan komunikan kita, langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah saling mendengarkan dan saling berbicara karena salah satu kunci sukses dari sebuah komunikasi yaitu ada individu yang mau mendengarkan dan ada individu yang memberikan umpan balik. Jadi mari saling mendengarkan dan saling memberi umpan balik.
3. Mengunci Komitmen
Percakapan demi percakapan hanya akan menjadi percakapan yang biasa saja jika tidak memberikan pengaruh dan perubahan perilaku, maka dari itu untuk menyempurkan dan menutup komunikasi antar pribadi fdengan baik, seorang asilitator sebagai komunikator harus membuat komunikan menentukan rencana tindak lanjut untuk memberikan dampak baik bagi lingkungan sekitarnya dengan cara mengunci komitmen dimana komunikan kita menentukan sikap dan berkontribusi lebih lanjut.
Hari Kedua ToT - Belajar Literasi Digital Menangkal Hoax dan Praktek KAP di Lapangan
Setelah belajar Teknik KAP dihari pertama, hari kedua ini tidak kalah serunya, karena selain bermain games yang seru para peserta ToT pun kembali menerima materi tentang bagaimana cara Kebal Terhadap Hoax dan juga Teknik Verifikasi Hoax yang dibawakan oleh Mas Indriyatno Banyumurti atau akrab disapa Mas IB.
Pada sesi tersebut kami belajar banyak tentang hoaks mulai dengan memahami apa itu hoaks, alasan mengapa kita percaya hoaks, ciri-ciri hoaks dan cara mengecek berita hoaks dan buka hoaks, dari banyaknya hal yang dibahas oleh mas ib, semuanya dirangkum kedalam link s.id/cekhoaks agar mudah dipelajari dan di akses.
Setelah belajar, kami dibagi menjadi 12 kelompok, dimana setiap kelompok berisikan 3 orang untuk melakukan praktik lapangan edukasi hoaks menggunakan pendekatan komunikasi antar pribadi di Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia (UMI), pada sesi ini saya berkelompok dengan ibu yus dan ibu ija.
Bermain Tepuk Hoaks dan Horror Sebagai Pengantar Materi Kebal Hoaks Bersama Mahasiswa UMI |
Pada sesi praktek lapangan ini kami bertemu dengan 9 orang mahasiswa yang menjadi audience kami, dari sesi praktek ini kami mendapatkan berbagai cerita dan pengalaman yang berhubungan dengan hoaks yang dibagikan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan ilmu komunikasi umi.
FYI pada sesi praktek ini kami memberikan sedikit inovasi dengan membuat lirik lagu tentang sayonara hoaks yang dinyanyikan menggunakan nada dari lagu sayonara.
Hari Ketiga ToT - Evaluasi, Belajar Teknik Pelaporan Whatsapp IPC Report dan Membuat Rencana Tindak Lanjut
Hari ketiga yang merupakan hari terakhir ToT ini, kami kembali mengevaluasi hasil praktik lapangan yang telah kami lakukan di hari kedua. Setiap kelompok secara bergiliran naik untuk menyampaikan kendala, hal-hal menarik yang ditemukan dilapangan dan saling berbagi praktik baik yang telah dilakukan pada sesi praktik lapangan tersebut.Setelah semua kelompok memaparkan hasil evaluasinya, fasilitator kembali memberikan masukan dan tanggapan mengenai hasil praktek lapangan kami.
Hari terakhir ini sangat padat karena setelah evaluasi, kami kembali belajar untuk mendokumentasikan kegiatan kami di kemudian hari dengan cara mempelajari teknik pelaporan whatsapp IPC report ke nomor whatsapp bot UNICEF Indonesia. Selain melapor kamipun diajarkan untuk memonitoring hasil laporan kami. Setiap peserta mencoba untuk melakukan simulasi laporan langsung ke nomor UNICEF Indonesia.
Setelah simulasi laporan di sesi akhir kami kembali bermain dan dibagi menjadi 4 kategori kelompok yaitu kategori kelompok kesehatan masyarakat yang isinya peserta dari delegasi PPNI, IBI, PPPKMI, ISMKI dan IPPI; Kelompok Perempuan & Keluarga yang isinya peserta dari delegasi KEB, FTBM, Fatayat NU, dan SIK; Kelompok Anak Muda & Teknologi yang isinya peserta dari delegasi jaWAra Internet Sehat dan Relawan TIK; Kelompok Komunitas yang terdiri dari perwakilan KlikHijau, jaringnusa.id, Yayasan BaKTI, dan MAFINDO untuk masing berdiskusi tentang rencana tindak lanjut setelah kegiatan.
Foto Bersama Kelompok Anak Muda & Teknologi Bersama Mahakaryanya |
Setelah proses diskusi yang seru dan dinamis, terbitlah ide rencana tindak lanjut dari kelompok kami yaitu Sulawesi Anti Hoaks yang dibuat menjadi tagar #SAH. Semua kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain dengan metode Rolling Cognitive.
Kegiatan ToT ini diakhiri dengan pengerjaan post tes, pengisian kuisioner dan penguncian komitmen untuk melaksanakan tindak lanjut pasca pelatihan untuk mengedukasi seluruh masyarakat makassar dan sulawesi selatan pada umumnya tentang bahaya hoaks dan bagaimana cara mengatasi hoaks.
Foto Bersama Mba Kiki from UNICEF Indonesia |
Demikian cerita mengenai kegiatan Training of Trainers (ToT) Edukasi Literasi Digital dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bersama ICT Watch dan UNICEF di Makassar kali ini, teman-teman pembaca yang ingin belajar tentang pendekatan Komunikasi Antar Pribadi atau ingin belajar menjadi komunikator edukasi tentang bagaimana terhindar dari hoaks, saya dengan senang hati akan membantu teman-teman. Jangan sungkan untuk langsung menghubungi saya di instagram @abdhi untuk belajar bersama. Sekali lagi jangan sungkan saya tunggu di dm saya hehe.
Foto Bersama Fasilitator dan Peserta ToT Literasi Digital KAP Sekaligus Penutupan Kegiatan |
Terima Kasih ICT Watch (Mas Aflah, Mas IB & Mba Defira), Terima Kasih UNICEF Indonesia (Mba Kiki & Mba Resti) dan Sayonara teman-teman peserta ToT Literasi Digital KAP.
Salam Literasi Digital
Posting Komentar